Kebahagian Bukan Dalam
Kungkungan Monopoli Materi
Dalam kehidupan nyata sering kali ekspresi kebahagian mengambil beragam bentuk
yang kesemuanya terpancar dari raut wajah!
Bentuk dan pola dari kebahagian memang banyak macamnya namun satu tujuannya
ketidak pedulian dengan materi.
Semua yang terkait dengan materi atau kebendaan sering kali menjadi tujuan
dari sebuah kebahagiaan. Oleh karena itulah banyak dari kita tidak bisa keluar dari
kungkungan materi atau kebendaannya.
Banyak orang
yang menunda kebahagiaannya karena pencapaian materinya belum terwujud.
Belum bahagia
kalau belum sukses.
Belum bahagia
kalau belum mapan.
Belum bahagia
kalau belum mendapat jabatan.
Dan lainnya hanyalah contoh kecil bagaimana kungkungan materi memonopoli kebahagian
hidup seseorang. Pertanyaannya bagaimana kita keluar dari kungkungan monopoli
material atau kebendaan agar kita bahagia???
Tentu banyak jawaban dan semua kajian sudah dilakukan namun demikian perlu
ada penyadaran yang mendalam bahwa kebahagian terbebas dan diluar materi atau kebendaan.
Jika kita menyadari
bahwa kebahagian adalah terbebas dari dunia materi maka kita perlahan-lahan melatih
diri kita untuk tidak menyandarkan kebahagian pada materi. Penyadaran selanjutnya
adalah keyakinan yang kuat bahwa materi atau kebendaan adalah alat bukan tujuan
utama dari sebuah kebahagian.
Jika seseorang yang belajar menyadari bahwa material adalah alat untuk mencapai
kebahagiaan, maka ia belajar menjadikan kebahagiaan
sebagai tujuan. Oleh karena itu ia menjadikan materi bukan segala namun juga tidak
mengabaikannya, karena ia alat yang amat penting yang mesti di miliki. Sebagaimana
seorang yang tujuannya berjualan keliling ia mesti memiliki alat yang bernama gerobak
maka dalam hal ini gerobak menjadi amatlah penting. Sebagaimana seorang yang
ingin bepergian keluar kota maka kendaraan menjadi alat yang mutlak harus di
miliki agar ia cepat sampai kepada tujuannya.
Ketika kita menyadari bahwa kebahagian terbebas dari materi dan materi bukan
tujuan kebahagiaan maka ekspresi kebahagian bisa berada dimanapun, kapanpun dan
dengan siapa pun tanpa ada yang membatasi dan standar materi yang berlaku.
Oleh karenanya pemilik kebahagian, menyadarkan kita untuk mengambil kebahagian dari
genggamankekuasaannya dengan mengajarkan doa yang punya makna terbebas dari ruang
dan waktu yakni berikan kami kebahagian di dunia dan di akhirat.
Lalu pertanyaan
berikutnya di monopolisi apakah kebahagian itu?
Apakah monopoli
materi ?
Ataukah monopoli
tuhan ?
Jika kita merenung lebih mendalam maka kita akan dapat jawaban kebahagiaan
di monopoli tuhan maka tuhan akan berikan kepada yang dia kehendaki tanpa mengenal
materi dan kungkungan materi serta syarat dari sebuah materi.
Jadi jelaslah bahwa tugas kita adalah mengambil dari pemilik kebahagian dengan
doa kita setiap saat! Doa yang didasari harapan yang kuat bahwa ia akan memberikan
bakhan menghujankan kita dengan kebahagian. Dan penuh rasa takut kalau kebahagiaan
yang ada dalam gengamannya tidak diberikan kepada kita.
Pada akhirnya, marilah kita berdoa semoga sang pemilik kebahagiaan melimpahkan
kebahagiaannya tidak hanya pada kita namun bagi seluruh mahluknya dan setia memberikan
kebahagiaannya kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar